“The Cellar” adalah film horor supranatural asal negara Irlandia yang hadir eksklusif di platform Shudder.
Premisnya klise. Tentang sebuah keluarga yang menempati rumah baru. Tentu saja, seperti layaknya film horor pada umumnya, ada sebuah ruangan yang misterius di rumah tersebut.
Dan yang menjadi ‘bintangnya’ kali ini adalah ruang penyimpanan di bawah tanah.
Lantas seperti apakah ceritanya? Layakkah untuk ditonton?
Simak yuk alur cerita film The Cellar beserta review singkatnya di bawah ini untuk tahu jawabannya.
Sekilas Tentang
Ketika putri Keira Woods secara misterius menghilang di ruang bawah tanah rumah baru mereka di negara itu, dia segera menemukan ada entitas kuno dan kuat yang mengendalikan rumah mereka yang harus dia hadapi atau berisiko kehilangan jiwa keluarganya selamanya.
Tanggal Rilis: 15 April 2022
Durasi: 1 jam 34 menit
Sutradara: Brendan Muldowney
Produser: Conor Barry, Richard Bolger
Penulis Naskah: Brendan Muldowney
Produksi: RLJE Films
Pemain: Elisha Cuthbert, Eoin Macken, Dylan Fitzmaurice Brady
Sinopsis / Alur Cerita The Cellar
WARNING! Tulisan di bawah ini mengandung SPOILER!!!
Keira Woods (diperankan oleh Elisha Cuthbert) pindah ke rumah baru bersama suaminya, Brian (diperankan oleh Eoin Macken); putrinya, Ellie (diperankan oleh Abby Fitz); serta putra, Steven (diperankan oleh Dylan Fitzmaurice Brady).
Sedari awal Ellie tidak setuju mereka pindah ke sana. Terlebih ia sempat terkunci secara misterius di ruang penyimpanan bawah tanah.
Malam harinya, karena harus menghadiri rapat, Keira dan Brian meninggalkan Ellie dan Steven di rumah sendiri.
Mereka lalu menemukan topeng Baphomet di rubanah. Serta sebuah gramofon tua.
Saat Ellie mencoba menyalakannya, terdengar suara seorang pria yang seperti tengah menjelaskan rumus atau persamaan matematika.
Beberapa waktu kemudian, listrik di dalam rumah mendadak mati.
Dengan dipandu oleh Keira melalui telpon, Ellie turun ke rubanah untuk memeriksa kotak saklar.
Keira mencoba meyakinkan Ellie yang ketakutan bahwa tidak ada apa-apa di sana. Ia hanya perlu menuruni anak tangga yang berjumlah sepuluh sembari berhitung.
Namun Keira mendadak panik begitu mendengar Ellie terus berhitung melewati angka 10.
Keira dan Brian tiba di rumah. Ellie tidak ada di sana.
Mereka juga tidak berhasil menemukannya di sekitar rumah.
Keira mulai curiga ada sesuatu di dalam ruang penyimpanan bawah tanah.
Esok harinya pencarian kembali dilanjutkan. Hasilnya tetap nihil.
Keira merasa bersalah dan sangat terpukul dengan kejadian tersebut.
Apalagi setelah belakangan ia mendapat informasi dari detektif yang menangani kasus hilangnya Ellie, Brophy (diperankan oleh Andrew Bennett), bahwa Ellie acap mengalami perundungan di media sosial.
Keira mengungkapkan kecurigaannya pada rubanah. Ia meminta agar polisi mau memeriksa tempat tersebut dengan lebih detil. Brophy menolak dengan alasan kasus tersebut bukanlah tindak pidana.
Tiba di rumah, Keira baru menyadari ada tulisan “solve et coagula” di teras rumah.
Ia pun mencoba mencari petunjuk tentang kalimat tersebut. Yang rupanya merujuk pada proses kimia peleburan (solve) dan pembentukan kembali (coagula) sebuah obyek.
Yang mengejutkan, Ellie ternyata pernah membuat tato dengan lambang kimia tersebut.
Keira seorang diri memeriksa rubanah.
Ia mendapati adanya rumus kimia di lantai. Juga lukisan tengkorak berwarna merah di tembok yang hanya terlihat dengan menggunakan lampu ultraviolet.
Keira kemudian melaporkan hal itu pada detektif Brophy.
Setelah melakukan pemeriksaan, Brophy belum bisa menyimpulkan apa-apa. Ia berjanji akan memberitahu Keira jika sudah ada perkembangan.
Malam harinya, Keira samar-samar mendengar suara Ellie tengah menghitung anak tangga rubanah.
Perlahan ia mencoba mencari sumber suara tersebut. Yang ternyata berasal dari ruang penyimpanan bawah tanah.
Pun begitu tidak ada seorang pun di sana.
Keira mendapati ada simbol berbeda di masing-masing pintu yang ada di dalam rumah.
Ia memberitahukannya pada Brian, namun Brian tidak terlalu menanggapi. Ia justru lebih fokus pada pekerjaannya.
Keira kemudian memotret simbol-simbol tersebut dan meminta tolong pada Erica (diperankan oleh Tara Lee) untuk memeriksanya.
Belakangan Erica memberitahu bahwa simbol-simbol tersebut berasal dari bahasa Ibrani. Dan apabila diurutkan akan membentukan kata “Leviathan”.
Keira memutar piringan hitam yang ada di gramofon.
Anehnya, Steven yang berada di ruangan lain tiba-tiba mulai berhitung dan berjalan menuju rubanah.
Mendengarnya, Keira langsung mematikan gramofon dan menghentikan Steven.
Malam harinya, listrik di dalam rumah kembali mendadak mati.
Di saat bersamaan, Keira mendengar suara Steven berteriak minta tolong dari dalam rubanah yang pintunya terkunci.
Ketika diintip dari lubang kunci, terlihat sosok yang menyeramkan.
Steven kemudian muncul dari belakang. Disusul dengan pintu rubanah yang terbuka dengan sendirinya.
Penasaran, Keira memutuskan untuk masuk ke dalam rubanah.
Pintu rubanah tiba-tiba tertutup kembali. Steven mencoba membukanya namun tidak bisa.
Keira sendiri merasakan ada sesuatu yang datang menghampirinya.
Anehnya, ketika Brian tiba, pintu bisa dibuka dengan mudahnya.
Keira mengetahui bahwa keluarga yang tinggal di rumah itu sebelumnya, keluarga Fetherson, juga mengalami kejadian misterius.
Seluruh anggota keluarga, kecuali putrinya, Rose (diperankan oleh Marie Mullen), menghilang begitu saja.
Brian lagi-lagi tidak menanggapi serius perkataan Keira.
Keira pergi menemui Dr. Remi Fournet (diperankan oleh Aaron Monaghan), dosen di National College of Mathematics.
Ia menanyakan tentang persamaan matematika yang ia dapati di rubanah. Remi terlihat terkejut saat melihatnya.
Walau belum bisa memahaminya dengan detil, Remi yakin rumus tersebut berkaitan dengan pertukaran antar dimensi.
Belakangan Remi menginformasikan bahwa temannya mengaku pernah melihat rumus serupa terukir di sebuah rumah di Belgia. Dan penghuni rumah tersebut juga seluruhnya menghilang tanpa sebab.
Keira menunjukkan ukiran formula di rubanah pada Brian untuk membuatnya percaya.
Brian merespon dengan berusaha menghancurkan ukiran tersebut.
Sesaat kemudian, sosok Ellie dengan wajah mengerikan muncul di hadapan Steven.
Walau sosok tersebut lantas menghilang, di posisi Ellie berdiri sebelumnya Brian menemukan ponsel Ellie tergeletak. Ia pun mulai percaya pada Keira.
Keira menemui Rose yang dirawat di sebuah panti jompo.
Terungkap bahwa ayah Rose telah mendatangkan iblis Baphomet ke dunia. Dan rumah itu, tidak hanya rubanah, telah dikuasai oleh sang iblis.
Sementara itu, Brian berhasil mengetahui bahwa simbol-simbol yang ada di pintu ternyata membentuk simbol pentagram dari Baphomet.
Saat Brian dan Keira mencari tahu tentang Baphomet, Steven malah masuk ke dalam rubanah untuk mengambil drone.
Di sana ia diserang oleh sosok yang menyerupai Baphomet.
Sesaat kemudian lampu rumah mati dan terdengar suara teriakan Steven.
Sama seperti Ellie, begitu Keira dan Brian tiba di rubanah Steven sudah menghilang.
Tak lama Steven muncul kembali. Namun ada simbol Baphomet terlukis di dadanya.
Ia mendadak dirasuki. Begitu pun dengan Brian.
Baphomet akhirnya muncul dari rubanah. Ia menyerang Keira. Untunglah Keira bisa menghindar.
Memasuki rubanah untuk mencari Ellie, Keira malah tiba di dimensi lain.
Seperti alam baka, penuh dengan orang-orang yang berjalan beriringan sembari berhitung.
Begitu menemukan Ellie, Keira langsung mengajaknya ikut bersamanya.
Setelah keduanya keluar dari rubanah, baik Ellie, Brian, dan juga Steven sama-sama tersadar.
Tanpa membuang waktu, Keira mengajak mereka untuk meninggalkan rumah tersebut.
Tak disangka, saat pintu rumah dibuka, yang terlihat adalah tangga rubanah.
Berbarengan dengan itu, Brian, Ellie, dan Steven mulai berhitung kembali dan melangkah menuju rubanah.
Penutup
Itu tadi sinopsis atau alur cerita dari film The Cellar. Yang mencoba seru namun kurang lihai dalam menjelaskan segala sesuatu.
Dialognya membingungkan. Ditambah dengan akting Eoin Macken dan Dylan Fitzmaurice Brady yang terasa datar.
Pada akhirnya tidak jelas apa sebenarnya rumah tersebut. Apakah portal menuju dimensi lain? Apakah rumah kediaman dari Baphomet?
Sosok Leviathan juga sepertinya tidak ada hubungannya sama sekali.
Di sisi lain, penggunaan unsur sains dalam film bertema mistis seperti ini patut diapresiasi.
Mungkin bakal cocok dan bisa dinikmati oleh penggemar film horor ala barat. Saya pribadi sih tidak.
Masih lebih prefer “No One Gets Out Alive“, yang sama-sama mengangkat tema sosok iblis di dalam rubanah.
Film “The Cellar” ini bisa ditonton secara streaming melalui layanan Shudder.
Catatan: review serta rating bersifat subyektif dan berdasarkan preferensi pribadi
Oke, kami tidak menyediakan link download MP3-nya ya. Silahkan cari di Google atau di situs-situs sebelah 🙂
