Lagu ciptaan Arif Citenx ini, “Gemantunge Roso”, atau jika diterjemahkan dalam bahasa Indonesia berarti “Rasa Yang Tergantung”, pertama kali dibawakan oleh penyanyi terkenal Banyuwangi Suliyana. Seperti biasa, kemudian banyak pula penyanyi lain yang membawakannya kembali. Di antara Vita Alvia dan Via Vallen. Versi Vita Alvia bisa dibilang yang paling dikenal oleh pecinta musik tanah air. Uniknya, belakangan ini Arif Citenx juga turut menyanyikan sendiri lagu tersebut.
Versi mana yang lebih menarik? Menurut saya pribadi rasanya hampir sama saja sih. Tidak ada perubahan aransemen musik yang berarti atau terlalu mencolok dari keempat versi yang saya sebutkan di atas, walau masing-masing menyanyikannya dengan gaya mereka sendiri. Pada akhirnya kembali lagi pada penyanyi mana yang lebih disuka.
Lirik lagunya sendiri bercerita tentang penyesalan seseorang yang dulu pernah mencampakkan kekasihnya demi orang lain. Kini giliran (mantan) kekasihnya itu sudah jadi milik orang lain dan ia sendiri merasakan dicampakkan oleh selingkuhannya, ia menyesali tindakannya dahulu dan berharap untuk bisa kembali kepada (mantan) kekasihnya itu. Ia yakin kali ini cintanya tidak akan lagi berpaling kepada orang lain.
Berikut ini terjemahan lirik lagu “Gemantunge Roso” beserta artinya dalam bahasa Indonesia. Versi teks yang digunakan adalah versi Vita Alvia. Beberapa bagian terjemahan lagu mungkin mengalami perubahan atau penyesuaian untuk mempermudah pemahaman dari makna lirik yang bersangkutan. Video klip beberapa versi penyanyi dapat disimak di bagian akhir artikel. Selamat bernyanyi!
mung kari angenan, welas hang isun sambang
hanya tinggal angan-angan, cinta yang ku miliki
saiki wis ilang, dadi duwen wong liyan
sekarang sudah hilang, jadi milik orang lain
rasane getun temenan, bengen isun buang
rasanya sungguh menyesal, dulu ku buang
ngaboti wong lanang liyan tibane malah kelaran
lebih memilih pria lain ternyata malah tersakitisun getun temenan bengen riko sun buang
ku sungguh menyesal, dulu kamu ku buang
biso tah sun eman balekno ring pangkuan
bisakah aku sayang kembalikan ke pangkuan
magih wis duwen wong liyan, jujur sing lilo nyawang
meski sudah milik orang lain, jujur tidak rela melihatnya
saiki welas sung temenan sun enteni masiyo sampek kapan
sekarang cintaku beneran, ku tunggu meski sampai kapanpungemantung roso welas iki sampek kapan sumpah sun anteni
menggantung rasa cinta ini sampai aku sumpah ku tunggu
umpomo sing jodo saiki, mugo bain dadi jodo pati
seandainya tidak jodoh sekarang, semoga saja jadi jodoh matimung kari angenan, welas hang isun sambang
hanya tinggal angan-angan, cinta yang ku miliki
saiki wis ilang, dadi duwen wong liyan
sekarang sudah hilang, jadi milik orang lain
rasane getun temenan, bengen isun buang
rasanya sungguh menyesal, ingin ku buang
ngaboti wong lanang liyan tibane malah kelaran
memikirkan pria lain ternyata malah tersakitisun getun temenan bengen riko sun buang
ku sungguh menyesal, dulu kamu ku buang
biso tah sun eman balekno ring pangkuan
bisakah aku sayang kembalikan ke pangkuan
magih wis duwen wong liyan, jujur sing lilo nyawang
meski sudah milik orang lain, jujur tidak rela melihatnya
saiki welas sung temenan sun enteni masiyo sampek kapan
sekarang cintaku beneran, ku tunggu meski sampai kapanpungemantung roso welas iki sampek kapan sumpah sun anteni
menggantung rasa cinta ini sampai aku sumpah ku tunggu
umpomo sing jodo saiki, mugo bain dadi jodo pati
seandainya tidak jodoh sekarang, semoga saja jadi jodoh mati
gemantung roso welas iki sampek kapan sumpah sun anteni
menggantung rasa cinta ini sampai aku sumpah ku tunggu
umpomo sing jodo saiki, mugo bain dadi jodo pati
seandainya tidak jodoh sekarang, semoga saja jadi jodoh mati
Video klip versi pencipta lagunya, Arif Citenx:
Versi Suliyana, penyanyi aslinya:
Versi Vita Alvia:
Versi Via Vallen:
Oke, kami tidak menyediakan link download MP3-nya ya. Silahkan cari di Google atau di situs-situs sebelah 🙂
Mantab, ayuk digoyang…