alur cerita film lights out

Alur Cerita Film Lights Out (2016) | Teror Hantu Sahabat Lama Yang Takut Cahaya

“Lights Out” adalah film bergenre horor supernatural yang banyak mendapat respon positif dari kritikus.

Film besutan sutradara David F. Sandberg ini juga berhasil menyabet penghargaan dalam ajang Palm Springs International Film Festival unuk kategori Directors to Watch.

Menariknya, ini adalah debut penyutradaraan layar lebar perdana dari pria kelahiran tahun 1981 tersebut.

Lantas seperti apakah ceritanya? Layakkah untuk ditonton?

Simak yuk alur cerita film Lights Out beserta review singkatnya di bawah ini untuk tahu jawabannya.

Sekilas Tentang

poster film lights out
poster film lights out

Rebecca harus membuka teror di balik pengalaman adik laki-lakinya yang pernah menguji kewarasannya, mempertemukannya dengan roh gaib yang melekat pada ibu mereka.

Tanggal Rilis: 22 Juli 2016
Durasi: 1 jam 21 menit
Sutradara: David F. Sandberg
Produser: James Wan, Lawrence Grey, Eric Heisserer
Penulis Naskah: Eric Heisserer
Produksi: New Line Cinema, RatPac-Dune Entertainment, Atomic Monster Productions, Grey Matter Productions
Pemain: Teresa Palmer, Gabriel Bateman, Billy Burke, Maria Bello

Sinopsis / Alur Cerita Lights Out

WARNING! Tulisan di bawah ini mengandung SPOILER!!!

Di sebuah pabrik tekstil, Esther (diperankan oleh Lotta Losten) mengecek kondisi setiap ruangan dan mematikan satu per satu listrik di ruangan yang bersangkutan.

Di salah satu ruangan, Esther melihat sosok wanita dengan kuku panjang dalam gelap.

Anehnya, ketika lampu dinyalakan, sosok tersebut menghilang.

cuplikan film lights out
cuplikan film lights out

Ia lalu melaporkan kejadian tersebut pada atasannya, Paul (diperankan oleh Billy Burke).

Karena sedang sibuk mengurusi istrinya, Sophie (diperankan oleh Maria Bello), yang sakit, Paul tidak begitu mengindahkan kata-kata Esther.

Sepeninggal Esther, di saat Paul hendak meninggalkan pabrik, sosok wanita yang sama muncul dan membunuhnya.


Martin (diperankan oleh Gabriel Bateman), anak Paul, melihat ibunya berbicara sendiri ke arah ruangan yang gelap.

Pun begitu ia mengaku tidak ada apa-apa.

Saat Martin hendak kembali ke kamarnya, ia melihat sosok bayangan gelap muncul di belakang Sophie.

Martin pun buru-buru masuk dan mengunci pintu kamarnya.

Tak lama terdengar suara cakaran di pintu. Seseorang juga tampak berusaha membuka pintu kamar tersebut.


Kejadian tersebut membuat Martin tidak bisa tidur setiap malam dan seringkali ketiduran di kelas.

Hal itu membuat pihak sekolah dan juga petugas sosial Emma (diperankan oleh Andi Osho) yang menangani Martin pasca kematian Paul menjadi khawatir.

Setelah gagal menghubungi Sophie, Emma pun menelpon Rebecca (diperankan oleh Teresa Palmer), saudari tiri Martin, untuk datang.

Rebecca melakukannya. Bersama dengan kekasihnya, Bret (diperankan oleh Alexander DiPersia).

Setelah tahu apa yang terjadi, Rebecca mengantarkan Martin pulang.

pulang ke rumah
pulang ke rumah

Walau tidak menolak, Martin mengaku lebih ingin pulang ke apartemen Rebecca agar ia bisa tidur dengan nyenyak.

Rebecca tidak memperbolehkannya.

Sebelum masuk ke rumah, Martin memberitahu ada seseorang yang sering datang menemui ibu mereka. Namanya Diana (diperankan oleh Alicia Vela-Bailey).

Rebecca terlihat kaget mendengar nama tersebut.

Ia lalu mengatakan bahwa dulu juga sering bermimpi buruk tentang Diana. Pun begitu, Diana tidak nyata dan Martin tidak perlu memikirkannya.

Menemui Sophie, Rebecca terlibat perdebatan akibat mengungkit kenapa ibunya tidak mau meminum obatnya.

Ia pun mengajak Martin untuk sementara tinggal di apartemennya dan memberi waktu pada ibunya untuk mengubah sikapnya dalam beberapa hari ke depan.


Bret mempertanyakan keputusan Rebecca membawa Martin.

Ia tidak yakin Rebecca memang berniat untuk membantu Martin atau justru ingin menyakiti hati Sophie.


Malam harinya, sosok wanita bercakar meneror Rebecca.

Untungnya ia segera sadar bahwa hantu itu hanya muncul di saat tidak ada cahaya.

Setelah menghidupkan lampu, Rebecca mendapati Martin tidur di bak mandi. Dengan membawa senter menyala di sampingnya.


Pagi harinya, Emma mendatangi apartemen Rebecca.

Ia mengaku sudah memeriksa kondisi Sophie dan merasa tidak ada yang salah.

Oleh karena itu Rebecca harus mengembalikan Martin ke rumah ibunya. Yang merupakan pemegang hak asuh sah atas Martin.

Sepeninggal Emma dan Martin, Rebecca menemukan goresan cakar bertuliskan Diana dan gambar anak perempuan di lantai apartemen.

Dalam kilas balik, Rebecca kecil (diperankan oleh Amiah Miller) ternyata pernah menemukan tulisan dan gambar yang sama di bukunya.


Mulai meyakini Diana adalah sosok nyata, Rebecca meminta Bret untuk mengantarkannya ke rumah.

Ia ingin mencari tahu lebih dalam mengenai Diana.

Di ruang kerja Paul, Rebecca menemukan kotak berisi rekaman medis dan catatan penelitian.

Terungkap bahwa saat masih kecil dulu Sophie pernah dirawat di rumah sakit jiwa Mulberry Hill.

Ia berteman dengan pasien lain yang bernama Diana.

Belakangan diketahui Diana dimasukkan ke sana karena diduga telah mempengaruhi ayahnya sendiri untuk bunuh diri.

Diana juga mengalami penyakit kulit unik yang membuatnya sensitif terhadap cahaya.

Dalam sebuah eksperimen untuk mengobati penyakitnya, Diana tidak sengaja terbunuh.

Saat memeriksa kamar tidurnya, Rebecca diserang oleh bayangan wanita bercakar yang kemungkinan besar adalah Diana.

diserang bayangan hitam
diserang bayangan hitam

Ia memerintahkan Rebecca untuk tidak ikut campur karena ia tidak mau disingkirkan untuk yang kedua kalinya.

Untunglah Bret kemudian datang dan menyelamatkan Rebecca.


Saat sedang menonton TV bersama, Sophie tiba-tiba mematikan lampu ruangan.

Ia rupanya berniat untuk mengenalkan Martin pada Diana.

Sophie mengaku bersalah karena dulu mengira Diana sudah mati dan meninggalkannya.

Sosok Diana lalu benar-benar muncul di samping Sophie dan mencoba untuk memegang Martin.

Ketakutan, Martin bergegas pergi meninggalkan rumah begitu saja.


Martin datang ke apartemen Rebecca dan menceritakan apa yang terjadi.

Usai mendengarnya, Rebecca ganti menceritakan apa yang sudah ia ketahui sejauh ini tentang Diana.

Bersama Bret, mereka bertiga lalu menemui Sophie malam harinya.

Rebecca mati-matian mencoba meyakinkan Sophie bahwa Diana sudah mati.

Sophie menolak percaya. Menyatakan hantu itu tidak ada, ia justru balik menuduh Rebecca berusaha mengambil Martin darinya.

Rebecca berniat untuk pergi. Kendati demikian, Martin berhasil membujuknya untuk tetap tinggal demi ibu mereka.


Setelah melakban semua saklar untuk memastikan seluruh lampu di dalam rumah tetap menyala, Rebecca, Martin, dan Bret bersiap untuk tidur.

Rebecca mampir ke kamar ibunya dan memberitahu mereka akan menginap.

Sophie keluar dari kamar dan memberikan secarik kertas pada Rebecca.

Kertas tersebut bertuliskan “Aku Butuh Pertolongan”.

Rebecca langsung menyadari bahwa selama ini Diana mengawasi Sophie sehingga Sophie tidak bebas bertindak.


Tengah malam, secara tidak terduga listrik di area sekitar mati.

Rebecca yang terbangun segera memeriksa kondisi di dalam rumah.

Tidak menemukan Bret di ruang tamu, Rebecca turun sendirian ke rubanah untuk mengecek sekering.

Tak lama giliran Martin yang terbangun.

Sempat diteror oleh Diana, Martin akhirnya bertemu dengan Rebecca di rubanah.

Di luar dugaan, Diana tiba-tiba menutup pintu rubanah dan mengunci mereka di sana.

Bret yang baru saja kembali usai memeriksa listrik di area sekitar mendengar suara minta tolong dari Rebecca.

Saat hendak membukakan pintu, ia diserang oleh Diana.

Untungnya ia masih bisa selamat setelah menghidupkan lampu mobilnya.

Tanpa membuang waktu, Bret masuk ke dalam mobil dan meninggalkan rumah.


Sophie terbangun dan mengkonfrontasi Diana.

Ia kesal karena Diana berusaha untuk melukai Rebecca dan Martin.

Tidak ingin terjadi apa-apa pada mereka, Sophie berniat untuk meminum obatnya agar bisa berpikir dengan jernih.

Tak disangka, Diana yang marah lantas mendorong Sophie hingga kepalanya membentur meja dan tak sadarkan diri.


Rebecca dan Martin menemukan lampu UV di basemen.

Sementara Martin menjaga api di perapian tetap menyala, Rebecca menggunakan lampu UV tersebut untuk mencari jalan keluar.

gelap tapi tetap jelas terlihat
gelap tapi tetap jelas terlihat

Alih-alih menemukannya, Rebecca justru diserang oleh Diana.

Diana rupanya tidak mempan dengan sinar lampu UV.

Untunglah Martin muncul dengan membawa senter.

Tidak tahu lagi harus berbuat apa, Rebecca dan Martin lantas berteriak mencoba memanggil ibu mereka.


Bret kembali bersama dengan dua orang polisi, Brian Andrews (diperankan oleh Rolando Boyce) dan Gomez (diperankan oleh Maria Russell).

Ia mengingatkan keduanya untuk membawa senter. Tapi mereka mengabaikannya.

Tak lama, opsir Brian membukakan pintu basemen untuk Rebecca dan Martin.

Apes, sesaat kemudian kedua polisi tersebut tewas dibunuh oleh Diana.

Bret menyusul masuk. Rebecca langsung meminta Martin untuk keluar bersama Bret sementara ia menjemput Sophie di kamarnya.

Belum apa-apa, Diana sudah menerjang Rebecca dan melemparkannya dari lantai 2.

Diana sendiri sempat menyatakan secara eksplisit bahwa ia telah membunuh ayah Rebecca.

Di saat Diana hendak membunuh Rebecca, Sophie muncul dengan membawa pistol.

Meyakini sosok Diana ada karena dirinya, Sophie memutuskan untuk bunuh diri.

Keputusannya tepat. Sosok Diana menghilang setelah Sophie tewas.

Penutup

Itu tadi sinopsis atau alur cerita dari film Lights Out. Yang lumayan mengingatkan pada The Crooked Man.

Malah mungkin lebih baik. Mengingat dengan konsep hantu yang hanya muncul di saat gelap, pencahayaan di sepanjang film cukup terang.

Dalam kondisi adegan tergelap sekali pun kita masih bisa melihat apa yang terjadi di layar.

Konsep hantu yang takut cahaya namun mempan terhadap sinar UV juga sukses membuat babak puncak makin menegangkan.

Definitely not bad dan sangat layak untuk ditonton.

Film “Lights Out” ini bisa ditonton secara streaming melalui layanan Netflix.

Catatan: review serta rating bersifat subyektif dan berdasarkan preferensi pribadi

Oke, kami tidak menyediakan link download MP3-nya ya. Silahkan cari di Google atau di situs-situs sebelah 🙂

Related Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *