alur cerita film hatching

Alur Cerita Film Hatching (2022) | Kembar Bukan Sembarang Kembar

“Hatching” adalah film horor asal Finlandia yang sukses menyabet penghargaan Grand Prix dan the Prix du Jury Jeunes dalam ajang Festival international du film fantastique de Gérardmer 2022 di Perancis pada akhir bulan Januari lalu.

Judul aslinya adalah “Pahanhautoja”. Berarti “Kuburan Jahat” jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia.

Lantas seperti apakah ceritanya? Layakkah untuk ditonton?

Simak yuk alur cerita film Hatching beserta review singkatnya di bawah ini untuk tahu jawabannya.

Sekilas Tentang

poster film hatching
poster film hatching

Seorang pesenam muda yang berusaha mati-matian untuk menyenangkan ibunya yang menuntut, menemukan telur aneh.

Dia menyembunyikannya dan membuatnya tetap hangat, tetapi ketika menetas, apa yang muncul mengejutkan mereka semua.

Tanggal Rilis: 23 Januari 2022
Durasi: 1 jam 26 menit
Sutradara: Hanna Bergholm
Produser: Mika Ritalahti, Niko Ritalahti, Nima Yousefi
Penulis Naskah: Ilja Rautsi
Produksi: Silva Mysterium Oy
Pemain: Siiri Solalinna, Sophia Heikkilä, Jani Volanen, Reino Nordin, Saija Lentonen

Sinopsis / Alur Cerita Hatching

WARNING! Tulisan di bawah ini mengandung SPOILER!!!

Tinja (diperankan oleh Siiri Solalinna) adalah seorang remaja perempuan berumur 12 tahun yang tengah menekuni dunia gimnastik.

Ia tinggal bersama kedua orangtuanya (diperankan oleh Jani Volanen dan Sophia Heikkilä) serta adiknya, Matias (diperankan oleh Oiva Ollila).

cuplikan film hatching
cuplikan film hatching

Ibunya sendiri adalah mantan atlet sekat indah yang sekarang banting setir menjadi vlogger.

Keluarga mereka terlihat harmonis dan bahagia.


Suatu hari, seekor burung gagak terbang masuk ke dalam rumah dan menghancurkan barang-barang.

Tinja berhasil menangkapnya.

Saat hendak melepaskannya keluar, ibunya malah membunuhnya.

Ia pun dengan santai memerintahkan Tinja untuk membuang bangkai gagak tersebut ke tempat sampah.

Tanpa disadari, gagak tersebut ternyata masih hidup.


Tinja berkenalan dengan tetangga sebelah rumahnya yang baru pindah, Reetta (diperankan oleh Ida Määttäne), yang tengah bermain dengan anjingnya, Roosa.

Saat hendak membelai Roosa, tak disangka Tinja nyaris digigit.

Reetta auto meminta maaf karena yang ia tahu anjingnya tidak pernah melakukan hal itu pada orang lain.


Malam harinya, Tinja mendengar suara teriakan burung gagak.

Penasaran, ia mengecek tempat sampah dan tidak lagi menemukan bangkai burung gagak yang ia buang sebelumnya.

Ia lanjut mencari sumber suara dan mendapati burung gagak yang dimaksud tergeletak di hutan dalam kondisi sekarat.

Tidak tega melihatnya menderita, mau tidak mau Tinja menghantamnya dengan batu berulang-ulang hingga benar-benar tewas.

Tak jauh dari tempatnya berada, Tinja menemukan sebutir telur.

Mengira itu adalah telur milik si gagak, Tinja memutuskan untuk membawanya pulang.

Ia lantas meletakkan telur tersebut di bawah boneka beruang agar tersembunyi dan sekaligus ‘dierami’.

telur burung gagak dierami beruang
telur burung gagak dierami beruang

Pulang sekolah, Tinja tidak sengaja memergoki ibunya bermesraan dengan seorang pria bernama Tero (diperankan oleh Reino Nordin).

Dengan santai ibunya meminta agar Tinja merahasiakannya dari orang lain.


Tinja mengecek telur yang dierami oleh boneka beruang. Tidak disangka, ukurannya malah membesar.

Agar tidak ketahuan, ia lalu merobek perut si beruang dan memasukkan telur tersebut ke dalamnya.


Reetta ikut berlatih senam gimnastik di tempat Tinja. Ia ternyata cukup jago.

Melihatnya, ibunya yang kebetulan tengah mengamati perkembangan putrinya, langsung melatihnya dengan keras.

Bahkan hingga tangan Tinja terluka.


Malam harinya, sebelum tidur, Tinja membelai telur misterius yang lagi-lagi semakin membesar dengan tangannya yang terluka.

Ia berjanji akan selalu menjaganya.


Ibunya mengaku pada Tinja bahwa ia jatuh cinta pada Tero.

Ia bahkan penasaran ingin tahu sampai sejauh mana perjalanan asmaranya dengan Tero.

Walau tersenyum di depan ibunya, Tinja sebenarnya merasa sedih saat mendengarnya.

Ia meluapkan kesedihannya dengan menangis di atas telur misterius yang kini sudah segede gaban.

Tak disangka, telur tersebut tiba-tiba mulai retak.

Karena ketakutan, Tinja masuk ke dalam lemari dan mengintipnya dari sana.

Yang menetas adalah (seekor?) makhluk aneh dan mengerikan dengan suara menyerupai gagak. Seperti burung gagak yang kurus kering namun memiliki tangan, bukan sayap.

Jeritannya terdengar oleh ayah Tinja. Mengetahui kedatangan orang lain, makhluk tersebut langsung kabur dengan menerobos jendela.

Belakangan makhluk tersebut diberi nama Alli.


Malam berikutnya, Alli kembali ke kamar Tinja.

lumayan creepy makhluknya
lumayan creepy makhluknya

Terlihat ada pecahan kaca menancap di tangannya.

Melihatnya, Tinja lalu menarik pecahan kaca tersebut.

Alli rupanya menganggap Tinja sebagai induknya.

ibu baru
ibu baru

Tinja pun memutuskan untuk membersihkan tubuhnya di kamar mandi.

Matias sempat datang untuk buang air kecil. Tidak mau ketahuan, Tinja buru-buru mencegahnya masuk.

Usai mandi, Tinja mengajaknya tidur di kamar.

Anjing milik Reetta mendadak ribut menggonggong. Membuat Tinja tidak bisa tidur.

Seolah tahu, Alli lantas mendatangi rumah Reetta dan membunuh Roosa.


Tinja terbangun. Ada Alli di atas tubuhnya.

Dengan gerakan kepala, ia menunjukkan bangkai Roosa yang sudah tidak berkepala ada tepat di samping Tinja.

Tinja auto muntah melihatnya.

Bukannya kabur, Alli justru memakan muntahan Tinja. Seperti anak burung yang menyantap cacing pemberian induknya.


Tinja diam-diam menguburkan bangkai Roosa di halaman.

Matias ternyata melihatnya.

Ia juga sempat mengadukan Tinja yang tidak mau membukakan pintu kamar mandi semalam pada ayahnya.

Untungnya ayahnya tidak terlalu mempermasalahkan dan menerima permintaan maaf Tinja.

Berbeda dengan Alli yang saat itu berada di bawah tempat tidur Tinja.

Ia tidak terima dengan perlakuan Matias terhadap Tinja.


Pulang sekolah, Tinja membantu Reetta menempelkan brosur tentang Roosa yang hilang.

Tiba di rumah, ibunya yang baru saja kembali dari perjalanan (bersama Tero), memberikan oleh-oleh untuknya.

Matias yang tidak mendapat apa-apa jadi kesal.

Melihat brosur Roosa yang dibawa Tinja, ia pergi ke belakang.

Tak lama Matias kembali dengan membawa bangkai Roosa yang ia gali dari halaman.

Ia memberitahu kedua orangtuanya kalau Tinja yang sudah membunuh dan menguburkan anjing tersebut.

Apes, mereka tidak percaya kepadanya. Justru menuduhnya berbohong.

Di kamar Tinja, Alli yang mendengar hal itu juga makin marah pada Matias.

Setelah mendorong Tinja hingga terjatuh, Matias pergi dengan mengenakan topeng mainannya.

Melintas di depan kamar Tinja, ia melihat sekelebat bayangan.

Penasaran, Matias masuk dan memeriksa isi ruangan.

Di bawah tempat tidur Tinja, sesuatu tiba-tiba menyerangnya hingga topengnya patah menjadi dua.

Di saat bersamaan, Tinja rupanya mengalami kejang. Ia baru berhenti setelah ibunya menamparnya.

Matias langsung mengadukan hal itu pada ibunya.

Ibunya mengecek dan tidak mendapati apapun di bawah tempat tidur.

Memeriksa lemari, justru kostum senam Tinja yang robek.

Sang ibu pun memarahi Tinja.


Tahu itu adalah ulah Alli, Tinja sempat mengurungnya di dalam lemari.

Ia lalu mencoba memberi makan Alli dengan makanan burung yang ia beli sepulang sekolah.

Alli tidak mau memakannya.

Tinja lantas memakan makanan burung tersebut sampai ia muntah. Seperti sebelumnya, Alli mau memakan muntahannya.

Ia juga memberikan bajunya untuk Alli setelah tahu Alli kedinginan.


Malamnya, Alli yang bulunya mulai tumbuh keluyuran di dalam rumah dengan mengenakan baju Tinja.

Matias melihatnya dan mengira itu adalah Tinja.

Ia memberitahu ibunya tapi sang ibu hanya menganggap Matias baru saja bermimpi buruk.


Dalam latihan gimnastik, pelatih (diperankan oleh Saija Lentonen) kembali memuji kemampuan Reetta.

Ibu Tinja yang mendengarnya langsung memberitahu Tinja untuk berlatih lebih keras lagi jika ingin mengalahkan Reetta.

Kata-kata tersebut rupanya sempat membuat Tinja sedikit kesal.

Alli yang dikurung di lemari seolah merasakan apa yang Tinja rasakan.

Setelah berhasil keluar dari lemari, Alli menyerang Reetta yang tengah berjalan kaki pulang ke rumah sendirian.

burung jadi manusia
burung jadi manusia

Wajah Alli terlihat semakin menyerupai manusia.

Di saat bersamaan, Tinja yang bersama ibunya di mobil mendadak histeris.

Sepertinya ia dan Alli memiliki ikatan batin yang sangat kuat.

Mengira Tinja stress karena hendak mengikuti kompetisi senam, ibunya mengajak Tinja untuk nanti menghabiskan akhir pekan di rumah Tero.

Setibanya di rumah, Tinja hanya menemukan tengkorak kepala Alli yang sudah terlepas.


Sebelum pergi ke rumah Tero, terungkap bahwa ayah Tinja selama ini sudah tahu tentang hubungan istrinya dengan Tero.

Walau hubungan mereka jadi terlihat menyedihkan, ia menghargai sang istri yang tahu dan mau mengejar apa yang ia inginkan.

Beberapa waktu kemudian, Tinja dan ibunya tiba di rumah Tero.

Di sana, Tero, yang merupakan seorang duda, memperkenalkan Tinja pada anaknya yang masih bayi, Helmi.

Malam harinya, Alli muncul di jendela kamar yang ditempati Tinja.

Melihatnya Tinja mengajaknya masuk dan tidur bersamanya.


Saat sarapan, ibu Tinja diberitahu tentang Reetta yang mengalami luka parah.

Tinja datang menjenguk dan melihat tangan kiri Reetta ternyata buntung. Wajahnya pun rusak.

Tinja langsung tahu itu adalah ulah Alli.


Kembali ke rumah Tero, ia pun memarahi Alli.

Ia memilih untuk menampar dirinya sendiri karena tidak tega melakukannya pada Alli.

Alli merespon dengan memeluk Tinja dan membelai rambutnya dengan lembut hingga Tinja tertidur.

Beberapa saat kemudian, Tinja terbangun dan melihat wajah Alli sudah semakin menyerupai dirinya.


Tero memergoki Tinja yang tengah memberi makan Alli.

Alli menyerang Tero dan melukai tangannya. Untungnya Tinja berhasil mencegah Alli berbuat lebih jauh.

Walau demikian, Tero yang mengira Alli adalah Tinja kemudian berjanji akan merahasiakan hal tersebut dari ibu Tinja.

Ia menganggap Tinja stress karena harus mengikuti kemauan ibunya untuk berlatih senam dan ikut kompetisi.


Ketika berlatih untuk terakhir kalinya di halaman rumah Tero, Tinja cemburu pada perlakuan lembut ibunya pada Helmi.

Ia jadi khawatir Alli akan mencelakai Helmi saat ia sedang mengikuti kompetisi.

Kekhawatirannya terbukti. Tepat di saat gilirannya tampil, Alli berusaha untuk membunuh Helmi dengan menggunakan kapak.

Merasakan hal itu, Tinja sengaja menjatuhkan diri dan membuat tangannya terkilir.

Alli gagal melakukan aksinya. Namun Tero sempat melihatnya sebelum kabur meninggalkan melalui jendela.


Pulang ke rumah Tero, Tero langsung mengusir Tinja dan ibunya.

Ia menganggap Tinja punya masalah yang serius.

Belakangan ibu Tinja melampiaskan kekesalannya dengan membenturkan wajahnya berulang-ulang ke setir mobil hingga hidungnya berdarah.

Ia menyatakan Tinja sudah merusak kebahagiaannya.


Kembali ke rumah, Tinja tidak memperbolehkan Alli masuk ke dalam kamarnya.

Ia mendorongnya sampai terjatuh di halaman.

Ayah Tinja melihatnya dan mengira itu adalah Tinja. Ia pun membukakan pintu rumah untuk Alli.


Saat Tinja sedang mandi, ibu Tinja mendapati Alli di dalam lemari kamar Tinja.

Mengira itu putrinya, ibu Tinja menyisiri rambut Alli yang kusut. Hingga tanpa sengaja segumpal rambut tercabut dari kepala Alli.

Alli yang kesakitan langsung menyerang ibu Tinja.

Mendengar keributan, Tinja datang dan menyelamatkan ibunya.

kembar beda orangtua
kembar beda orangtua

Ia juga mengusir Alli dan menyatakan ia tidak menginginkannya.

Alli merespon dengan berteriak sangat keras hingga rahangnya robek. Ia lalu pergi meninggalkan Tinja.

Sepeninggal Alli, Tinja memberitahu bahwa semua yang terjadi adalah ulah Alli.

Ibu Tinju pun memeluknya.


Dengan masing-masing berbekal sebilah pisau, Tinja dan ibunya berkeliling rumah untuk mencari Alli.

Kepada suaminya dan Matias, ibu Tinja memberitahu bahwa ada seseorang yang menyerupai Tinja dan berbuat kekacauan.

Ia menyatakan akan mengurusnya bersama dengan Tinja.

Saat berpencar, ibu Tinja diserang oleh Alli. Ia melawan dan menusuk kaki Alli.

Tak disangka, kaki Tinja di waktu bersamaan juga ikut terluka.

Ibu Tinja hendak lanjut membunuh Alli.

Tidak tega, Tinja pasang badan dan membuat dadanya tertusuk pisau.

Alli pun ikut mengalami luka tusukan di bagian dada.

Tinja tewas terjatuh tepat di atas tubuh Alli. Darahnya mengalir ke dalam mulut Alli.

Seiring dengan itu, rahang Alli yang robek sembuh dan kini wajahnya 100% menyerupai Tinja.

Alli lantas berdiri dan memanggil ibu Tinja dengan panggilan “ibu”.

Penutup

Itu tadi sinopsis atau alur cerita dari film Hatching. Yang wajib banget untuk ditonton.

Dari segi horor mungkin biasa saja. Seperti layaknya film horor yang mengandalkan makhluk atau monster jadi-jadian.

Tapi dari segi cerita cukup keren. Bahkan unsur drama keluarganya pun bisa tersampaikan dengan baik.

Saat artikel ini dipublikasikan, film “Hatching” bisa ditonton di seluruh jaringan bioskop CGV.

Catatan: review serta rating bersifat subyektif dan berdasarkan preferensi pribadi

Oke, kami tidak menyediakan link download MP3-nya ya. Silahkan cari di Google atau di situs-situs sebelah 🙂

Related Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *