alur cerita film urban legends final cut

Alur Cerita Film Urban Legends: Final Cut (2000) | Bikin Film Pembunuhan Malah Nyaris Jadi Korban Pembunuhan

“Urban Legends: Final Cut” (atau “Urban Legend 2”) adalah sekuel dari film slasher “Urban Legend” yang dirilis 2 tahun sebelumnya.

Walau ceritanya tidak secara langsung berkaitan dengan judul sebelumnya, namun pembunuhan yang berhubungan dengan mitos atau legenda masyarakat tetap ada sebagai benang merahnya.

Lantas seperti apakah ceritanya? Layakkah untuk ditonton?

Simak yuk alur cerita film Urban Legends: Final Cut beserta review singkatnya di bawah ini untuk tahu jawabannya.

Sekilas Tentang

poster film urban legends final cut
poster film urban legends final cut

Sebuah sekolah film adalah pusat dari serentetan pembunuhan baru berdasarkan legenda urban.

Tanggal Rilis: 22 September 2000
Durasi: 1 jam 38 menit
Sutradara: John Ottman
Produser: Gina Matthews, Neal H. Moritz, Richard Luke Rothschild
Penulis Naskah: Paul Harris Boardman, Scott Derrickson
Produksi: Columbia Pictures, Original Film, Phoenix Pictures
Distribusi: Sony Pictures Releasing
Negara: Amerika Serikat, Kanada
Pemain: Jennifer Morrison, Matthew Davis, Hart Bochner, Joseph Lawrence, Anthony Anderson, Loretta Devine

Sinopsis / Alur Cerita Urban Legends: Final Cut

WARNING! Tulisan di bawah ini mengandung SPOILER!!!

Amy Mayfield (diperankan oleh Jennifer Morrison) adalah mahasiswi tingkat akhir di sebuah kampus perfilman elit.

Saat tengah pusing memikirkan skenario film untuk tesisnya, Amy bertemu dengan Reese Wilson (diperankan oleh Loretta Devine), polisi kampus.

Reese bercerita tentang peristiwa pembantaian yang terjadi di kampus tempatnya bekerja sebelumnya. Yang menewaskan sejumlah orang.

Ia dipecat karena tidak mau ikut bekerjasama menutupi peristiwa tersebut.

Amy mengaku pernah mendengar cerita tersebut. Namun ia menganggapnya sebagai mitos atau legenda urban biasa.

Kendati demikian, terinspirasi oleh cerita Reese, Amy lantas memutuskan untuk membuat sebuah film tentang pembunuhan berantai yang berhubungan dengan legenda urban.

Dosennya, profesor Solomon (diperankan oleh Hart Bochner), menyetujui usulan tesis Amy tersebut.


Dua orang mahasiswa Lisa (diperankan oleh Jacinda Barrett) dan Travis Stark (diperankan oleh Matthew Davis) ngobrol di bar.

Seseorang diam-diam memasukkan obat bius ke minuman Lisa yang membuatnya mulai merasa pusing.

Ketika hendak mengambil mantel di tempat penitipan, orang tersebut menculik Lisa.

Belakangan, Lisa terbangun dan mendapati dirinya ada di dalam sebuah bak mandi berisi es batu.

Tidak itu saja, ginjalnya ternyata sudah dikeluarkan.

cuplikan film urban legends final cut
cuplikan film urban legends final cut

Apes, saat mencoba kabur, ia terpergok dan dibunuh dengan sadis oleh si penculik.


Toby Belcher (diperankan oleh Anson Mount) menuduh Amy mencuri ide naskahnya.

Ujung-ujungnya ia menolak untuk membantu proyek film Amy sebagai kameramen.

Untuk mencari penggantinya, Amy meminta saran pada Travis, yang lantas mengajukan nama Simon Jabuscko (diperankan oleh Marco Hofschneider).

Travis sendiri tengah galau karena proyek filmnya mendapat nilai buruk.


Sandra Petruzzi (diperankan oleh Jessica Cauffiel), teman Amy yang didapuk menjadi salah satu aktris, dibunuh di studio saat mencari kunci mobilnya.

Adegan pembunuhan tersebut ternyata direkam oleh si pelaku.

Esoknya, saat Amy dan krunya bersama-sama menonton hasil syuting, mereka terkejut mendapat suguhan adegan pembunuhan terhadap Sandra terselip di dalamnya.

Pun begitu, keterkejutan mereka tidak berlangsung sama.

Pasalnya, mereka menganggap itu adalah bagian dari adegan film yang dibuat.

Terlebih, Sandra memang berencana untuk pergi audisi di Los Angeles. Sehingga tidak ada yang curiga dengan ketidakhadirannya.

Amy pun sempat curiga karena tidak merasa merekam atau mengarahkan adegan tersebut.

Walau demikian, pada akhirnya ia mengabaikan hal itu.


Travis bunuh diri di menara kampus akibat depresi. Caranya dengan meledakkan kepalanya sendiri sehingga jasadnya tidak bisa lagi dikenali.

sudah pasti tersangka utama
sudah pasti tersangka utama

Dalam upacara pemakaman, Graham Manning (diperankan oleh Joseph Lawrence) menawarkan untuk membantu menyelesaikan film Amy.

Kebetulan ia adalah putra dari seorang sutradara Hollywood ternama.

Amy menolak.

Mendengarnya, Graham mengungkap rahasia yang selama ini disembunyikan Amy dari rekan-rekannya. Yaitu bahwa ayah Amy adalah seorang sutradara film dokumenter tersohor.


Amy memeriksa menara kampus tempat Travis bunuh diri.

Di sana ia bertemu dengan Trevor (diperankan oleh Matthew Davis). Ia mengaku sebagai saudara kembar Travis.

Trevor yakin ada seseorang yang telah membunuh Travis.


Saat proses rekaman teriakan untuk film, seseorang yang mengenakan topeng anggar membunuh Simon yang berada di luar ruangan.

Tanpa sengaja suara teriakan Simon terekam dan didengar oleh Amy.

Amy bergegas memeriksa keluar namun tidak ada siapa-siapa di sana.

Setelah tahu area tersebut diawasi oleh kamera CCTV, Amy lanjut menemui Reese dan meminjam kaset rekaman CCTV yang bersangkutan untuk diperiksa.

Dan ternyata aksi pembunuhan terhadap Simon terekam dengan jelas.

Saat hendak meninggalkan studio, seseorang bertopeng menyerang Amy.

Sempat kejar-kejaran di taman kampus, pada akhirnya Amy berhasil meloloskan diri.

Sayangnya, kaset rekaman tersebut diambil oleh si sosok bertopeng.

Dan tanpa ada bukti nyata, Reese pun tidak percaya dengan cerita Amy tentang pembunuhan terhadap Simon.


Amy menemui Trevor dan menceritakan tentang Simon.

Amy juga yakin sebelumnya Sandra benar sudah dibunuh sesuai dengan apa yang ada dalam rekaman.

Mendengarnya, Trevor menduga si pembunuh bakal kembali lagi untuk menyerang Amy.


Saat persiapan syuting di sebuah karnaval terbengkalai, Amy sengaja meminta krunya untuk meninggalkan TKP untuk memancing si pembunuh agar menyerangnya.

Trevor sengaja mengawasi Amy dari kejauhan untuk menjaganya.

Dua orang kru yang masih berada di lokasi, Dirk Reynolds (diperankan oleh Michael Bacall) dan Stan Washington (diperankan oleh Anthony Anderson) ternyata lebih dulu menjadi korban.

Amy lagi=lagi sempat diburu oleh si pelaku. Namun terselamatkan oleh kemunculan Reese.

Belakangan, Trevor mengaku membuntuti Graham yang memang sebelumnya datang menemui Amy di lokasi syuting tersebut. Sehingga ia sama sekali tidak tahu apa yang telah terjadi pada Amy.


Melihat lampu menara kampus menyala, Amy bergegas menuju ke sana.

Sudah ada Vanessa Valdeon (diperankan oleh Eva Mendes), salah satu rekan yang membantunya di proyek film.

Vanessa mengaku datang setelah menerima pesan dari Amy.

Amy langsung menyadari ada yang tidak beres.

Dan benar, si pembunuh muncul dan menyerang keduanya.

Amy sempat terkunci di dalam sebuah ruangan dan mendapati jasad Simon serta Sandra di dalamnya.

Usai sukses mendobrak pintu, Amy menemukan Vanessa sudah tewas tergantung di lonceng menara.

Meninggalkan menara, Amy bertemu dengan Trevor. Trevor mengaku menemukan sesuatu.


Dari hasil penyelidikan Trevor, seluruh korban ternyata pernah bekerja di proyek film Travis.

Yang tersisa dan masih hidup hanyalah Toby.

Keduanya menduga Toby sengaja membunuh Travis dan yang lain agar bisa mengklaim film tersebut sebagai buatannya sendiri.


Amy dan Trevor menculik Toby dan membawanya ke sebuah set film. Mereka juga sengaja mengundang profesor Solomon agar bisa mendengar pengakuan Toby.

Tak disangka, Toby ternyata sama sekali belum pernah menonton film buatan Travis.

Lebih mengejutkan lagi, profesor Solomon lantas merespon dengan menembak kaki Toby.

Ia lanjut mengaku sebagai pembunuh Travis dan berniat untuk mengkambinghitamkan Amy atas pembunuhan terhadap Travis dan Trevor.

Profesor Solomon rupanya ngebet untuk memenangkan penghargaan Hitchcock dengan cara pintas. Yaitu merebut hasil karya Amy.

Graham yang kebetulan berada di TKP mencoba untuk membantu. Namun punggungnya tanpa sengaja terkena tembakan.

Untunglah Reese lagi-lagi mendadak muncul dan memerintahkan semua untuk berhenti.

Profesor Solomon justru memanfaatkan momen untuk menyerang Amy.

Insiden tersebut berbuah tembakan pistol yang dipegang Amy ke tubuh sang profesor.


Pasca kejadian tersebut, Amy bekerja sama dengan Graham dan Toby dalam proyek-proyek filmnya selanjutnya.

Sementara itu, profesor Solomon kini dirawat di rumah sakit jiwa.

Salah satu perawatnya adalah Brenda Bates (diperankan oleh Rebecca Gayheart).

Penutup

Itu tadi sinopsis atau alur cerita dari film Urban Legends: Final Cut. Yang patut diberi acungan jempol karena tidak terjebak dengan tema prekuelnya.

Sayangnya, di sisi lain tema tersebut jadi terasa melenceng dengan judul yang diusung. Sama sekali tidak ada rasa legenda masyarakatnya.

Yang juga layak diapresiasi adalah twist yang tidak terduga.

Umumnya, karakter yang tewas mendadak di awal adalah pertanda bahwa ia adalah tokoh antagonis utama.

Apalagi mendadak muncul seseorang yang mengaku sebagai saudara kembarnya.

Eh, ternyata memang beneran mati dan beneran saudara kembarnya, wkwkwk.

Asli saya tergocek.

Film “Urban Legends: Final Cut” ini bisa ditonton secara streaming melalui layanan Prime Video.

Catatan: review serta rating bersifat subyektif dan berdasarkan preferensi pribadi

Oke, kami tidak menyediakan link download MP3-nya ya. Silahkan cari di Google atau di situs-situs sebelah 🙂

Related Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *